Short Stories
Jakarta

Jakarta diciptakan melalui kemurkaan yang meluap dari klakson mobil berbaris tak bercelah, membentang panjang dari thamrin hingga sudirman. Jakarta dipenuhi dengan gelak tawa waria yang menggoda, merayu, memaksa para pengemudi memberikan perpanjangan hidup untuk esok kembali tergelak di bawah lampu remang. Jakarta dihiasi oleh gedung yang berlomba menjadi tertinggi dari yang paling tinggi agar dapat menyaksikan keindahan kemerlap lampu bilik ruang sempit dan kendaraan yang berlalu pulang.

Jakarta menghadirkan rasa sakit diantara kerinduan yang sia-sia. Jakarta menguakan segala pertanda yang ternyata nyata. Jakarta mengubah seseorang menjadi bengis. Jakarta memudarkan kenangan dan menagih rasa bosan dan beranjak ke jiwa-jiwa yang baru. Jakarta dinikmati dari dua kelopak mata yang sembab dari haru yang menderu.

Lalu hadir tangis yang disembunyikan melalui asap kopaja. Ya, menangis tersedu-sedu. Ya, menangis hingga pilu. Ya, menangis hingga gugu.

 

forest is good - city folks don't have a clue what it is to grow up there