The time has come

That we must be apart

The memorys is still in my mind

But you have gone

And you leave me alone

 

Why do you love me

So sweet and tenderly

I do everything

To make you happy

 

But now everything is only a dream

A dream, that never come

I only wait till true love will come

 

Selama 24 tahun aku baru tau lagu ini dinyanyikan sama Koes Plus. Aku ngerasa gagal jadi orang Indonesia. Aku kira penyanyi luar. Aku payah.

Lagu ini aku dengerin dengan seksama waktu lagi galau-galaunya dan mas Fajar, temen kantor ku, nyuruh Zeta, temen satu ruangan buat play lagu ini. Dan kami nanyi bareng-bareng di ruanganku yang nan sempit.

Banyak intepretasi buat lagu ini. Seperti aku yang mengintepretasi lagu ini jadi semacam ditinggalkan sama orang yang disayang, entah ditinggal karena sudah tidak saling atau ditinggal karena dipanggil Tuhan.

Kadang aku heran sama orang yang mecintai seseorang padahal dia tau cintanya gak bakal berbalas, atau dia mencintai orang yang sudah gak punya cinta buat dia, atau dia mencintai seseorang yang dia gak bisa kasih orang itu harapan buat bersama, atau dia mencintai orang yang sudah mecintai orang lain.

Aku suka heran.

Why do you love me? Do you know you will be hurt? Or do you have ever thought that it will make me hurt?

Koes Plus seakan pasrah sama kenyataan. Dan dia mengingatkan setiap orang supaya gak terjebak sama keadaan seperti ini. Terus apa dia yang meninggalkan salah? Oh tentu tidak. Gak bakal ada orang yang pergi tanpa alasan. There must be a reason. Kita harus bisa melihat dari banyak sudut pandang. Koes Plus mengajarkan lebih banyak, mengajarkan tentang mecintai dan meninggalkan, bertahan dan menyerah, berjuang dan melepaskan.

 

I only wait till true love will come